Selain itu, vitamin C (jeruk bali, mangga, brokoli) dan E (kacang-kacangan, susu, sayuran berdaun) membantu meningkatkan fungsi reproduksi. Jumlah yang cukup membantu pertahanan kekebalan berfungsi dengan baik.
Seng. Mempromosikan sintesis testosteron, yang secara alami menurun seiring bertambahnya usia. Kurangnya hormon seks pria ini dapat menyebabkan masalah seperti libido rendah, depresi, disfungsi ereksi, dan infertilitas.
Seng ditemukan dalam daging sapi, hati, makanan laut, wortel, kacang polong, bawang merah, bayam, dan kacang-kacangan.
L-karnitin. Ini mengurangi tingkat kolesterol jahat dalam darah, meningkatkan metabolisme lemak, dan juga secara positif mempengaruhi keadaan semua pembuluh darah dalam tubuh.
Zat tersebut juga bermanfaat bagi mereka yang berolahraga, karena meningkatkan daya tahan dan aktivitas mental. Sumber utamanya adalah produk hewani.
L-metionin. Ini memengaruhi banyak fungsi tubuh, berpartisipasi dalam sintesis serotonin, yang meningkatkan suasana hati dan kondisi umum, dan juga membantu sel saraf berinteraksi lebih baik. Zat tersebut terdapat pada ikan, telur, daging, keju.
Lakukan diet seimbang
Kadar testosteron yang rendah dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes, dan penyakit Alzheimer yang lebih tinggi. Ilmuwan dari Inggris telah menemukan bahwa diet rendah lemak dapat berdampak negatif pada tingkat hormon ini.
Mengurangi asupan lemak makanan dapat menyebabkan penurunan androgen yang bersirkulasi sebesar 12% (nama umum untuk hormon seks pria).
Diet rendah karbohidrat juga dapat mempercepat proses penuaan. Diet tinggi protein dan rendah karbohidrat kompleks (tinggi serat, vitamin, dan mineral) meningkatkan kortisol (hormon stres), yang berdampak negatif pada kadar testosteron.
Pilih aktivitas fisik yang tepat
Latihan aerobik statis dengan intensitas rendah paling baik diganti dengan latihan interval intensitas tinggi, yang mengganti periode latihan intensitas rendah dengan periode intensitas maksimum.
Ilmuwan Jerman dari Universitas Leipzig sampai pada kesimpulan bahwa latihan ketahanan memiliki efek peremajaan.
Jangan lupa tentang latihan kekuatan juga - beberapa jam seminggu sudah cukup (dengan beban atau beban Anda sendiri). Jenis aktivitas ini memperkuat otot, mendorong pertumbuhan dan perkembangannya.
Artikel Terkait
Debut Kawih Pop Sunda Nilah Fauzista, Karya Unggulan Wahyu Roche
Vihara Kosong, Beberapa Biksu Thailand Positif Gunakan Narkoba
7 Caption Hari Aids 2022 yang Menyentuh atau World AIDS Day
Cara Menjaga Kulit Tetap Muda dan Sehat
3 Cara Menghilangkan Kebiasaan Membandingkan Diri oleh Sofyan Sugondo S.Ikom