Upacara Sunda: Ngertakeun Bumi Lamba, 'Jampe Buhun Laku Kamanusaan'

- Minggu, 2 Juli 2023 | 22:19 WIB
Upacara Sunda (Via WA Dang Gun Gun)
Upacara Sunda (Via WA Dang Gun Gun)

Nuansasinar.Com-Ngertakeun Bumi Lamba adalah Upacara Sunda/upacara adat sabuana yang digelar bertepatan dengan posisi matahari yang baru mulai kembali dari paling utara bumi menuju selatan.

Menurut kang Gin Gin Akil sesepuh dari upacara NBL untuk tahun ini Pagelaran Ngertakeun Bumi Lamba tidak melibatkan akses yang bersentuhan dengan politik, dan bersifat independen atau mandiri, namun tetap membangun sinergitas TNI dan Polri.

Dalam tahun politik ini NBL akan menjadi sorotan yang sangat besar dari khalayak dan diminimalisir supaya tidak ada imbas apapun terhadap acara tersebut. 25/06/2023.

Baca Juga: Upacara Sunda Pawedalan Tugu, Puluhan Budayawan Antusias

Ada hal yang menarik di akhir upacara pada PNBL tahun ini, yaitu ketika para Pakarang Adat RI (pecalang adat), secara bersamaan menjaga sesaji atau sasajen dengan mengelilingi.

Sesajen itu diletak-kan sambil masing-masing bergenggaman tangan, dalam istilah Sunda dikenal paheuyeuk heuyeuk leungeun.

Menurut Kang Radite itu adalah simbol dari patarema rasa, kemudian menjadi patarema pancen.

Baca Juga: 5 Tips Internet Aman Bebas Hacker saat Gunakan Wifi Publik!

Menurut kang Gin Akil Akil, prosesi patarema rasa ini adalah sebagai penyatuan kembali dari rasa peserta upacara yang dahulu sempat tercerai berai pada tahun ini kembali menjadi satu.

Gamelan Degung di Upacara Sunda Ngertakeun Bumi Lamba

Sudah dua kali dalam acara NBL melibatkan alat musik degung (dedeg hyang agung), atau waditra dalam bahasa Sunda yang menampilkan jenis komposisi degung ageung, di Bali disebut gong gede lelambatan.

Menurut kang Dama selaku Jaro Wastu dalam acara tersebut beliau mengatakan, “ingin mengembalikan kembali suatu nilai kesakralan, dari degung tersebut dengan sebagaimana fungsinya sebagai iringan sakral penyatuan antara manusia dan semesta.”

“Dan ada beberapa jenis lagu dalam iringan degung tersebut yang nilai sakralitas yang tinggi khusus untuk ritual,” tambahnya.

Salah satu dari lagu degung sakral tersebut berjudul nyangku ratu (untuk mensucikan penguasa atau raja pada masa lampau). Baru tahun kemarin lagu tersebut dimainkan sesuai fungsinya.

Halaman:

Editor: Faisal Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

5 Fakta Kedekatan Cak Imin dan Puan Maharani

Jumat, 28 Juli 2023 | 11:21 WIB

5 Cara Memutus Karma Leluhur, Karma Itu Nyata?

Senin, 19 Juni 2023 | 12:47 WIB

3 Cara Ampuh Menjadi Ayah Idaman untuk Anak

Selasa, 6 Juni 2023 | 17:19 WIB

Terpopuler

X