Multikulturisme pada Komik Indonesia

Nuansasinar.Com- Buku "Multikultural dan Prospek Dialog lintas Budaya di Era Kebebasan Berekspresi" adalah sebuah karya yang sangat relevan dan penting dalam konteks masyarakat yang semakin multikultural dan semakin terbuka dalam berekspresi. Buku ini menyajikan pandangan yang beragam dan komprehensif mengenai pentingnya dialog dan pengertian lintas budaya dalam mencapai keharmonisan dan keberagaman dalam masyarakat. Melalui buku ini juga berbagai sudut pandang diberikan kepada pembaca dalam bermacam bentuk karya seni.

Multikultural merupakan realitas purba yang sudah ada sejak manusia ada, dan akan terus bertansformasi seiring perjalanan waktu selama manusia itu ada. Dengan begitu manusia tidak dapat lepas dari konsep multikultural tersebut karena akan terus ada dalam kehidupan manusia itu sendiri, khususnya di Indonesia yang memiliki banyak kultur hal ini akan menjadi sebuah hal lazim yang akan ditemukan disekitar kita. Ragam kultur yang ada di Indonesia itulah yang akan disajikan pada buku ini, tak hanya dalam kultur Indonesia saja tapi ada juga perbandingan kultur yang ada di Indonesia dengan kultur dari negara lain.

Berbagai keragaman budaya yang ada di Nusantara mulai dari pakaian, tempat, kebudayaan, adat istiadat dan lainnya akan dibahas dalam buku ini dalam berbagai aspek. Dalam buku ini juga dibahas bagaimana implementasi berbagai budaya itu dalam berbagai karya baik itu dalam novel, komik, sastra, film, cerpen, batik dan berbagai karya lainnya. Buku yang memiliki berbagai perspektif budaya ini juga akan membandingkan bagaimana multikultur itu ada dalam berbagai karya setiap penulis atau pembuat karya tersebut pada setiap tulisannya.

Baca Juga: Ibu Ida Dayak Hari Ini: Pesulan Merah Menguak Rahasia Pengobatan Tulang

Dengan menggali berbagai studi kasus dan analisis teoritis yang mendalam, buku ini memberikan pembaca wawasan yang sangat berharga tentang kompleksitas dan tantangan yang terkait dengan multikulturalisme dan dialog lintas budaya. Selain itu, buku ini juga memberikan strategi dan solusi konkret untuk mengatasi masalah yang timbul dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keragaman budaya. Saya sangat merekomendasikan buku ini kepada siapa saja yang tertarik dengan isu-isu multikulturalisme dan dialog lintas budaya di era kebebasan berekspresi. Buku ini tidak hanya memperkaya pemahaman kita tentang keragaman budaya, tetapi juga memotivasi kita untuk terlibat aktif dalam mempromosikan dialog yang sehat dan produktif di antara berbagai kelompok budaya.

Multikultural pada Komik Indonesia

Salah satu contoh bahasan yang ada dalam buku ini merupakan tulisan dari Iwan Zahar dan Karna Mustaqim yang terdapat dalam Bab 6 dengan judul “Multikulturisme pada Komik Indonesia”. Dalam buku ini penulis memberikan gambaran bagaimana komik Indonesia berkembang dari zaman ke zaman, khususnya mulai dari zaman Kho wan Gie pada tahun 1931 dengan tokoh Put On nya dimana dalam karya komik ini diceritakan memiliki latar belakang multikultural dalam segi bahasa dan latar belakang tokoh dalam komik tersebut hingga pada akhirnya sedikit mengulas komik kekinian zaman sekarang yaitu Si Juki karya Faza meong yang memiliki latar belakang kehidupan anak kost pada zaman sekarang dengan berbagai budayanya. Selain dua judul komik tadi banyak lagi penulis dan berbagai karyanya yang dituliskan dalam bab ini sebagai perbandingan latar belakang budaya yang ada dalam tulisan mereka yang dianggap sebagi multikultural. Beberapa penulis dan karyanya yang terdapat dalam bab ini diantara lain, Kwik Ing Hoo “Wiro Anak Rimba” (1930-1960an), Ganesh TH “Si Buta dari Goa Hantu” (Zaman keemasan komik Indinesia), Hans Jaladra “Panji Tengkorak”, R.A. Kosasih “Mahabarata” (1960-1970an) dan “Sri Asih”, Teguh Santosa dan Indri Soedonoe dengan “Kraman”, Toni Masdiono “Karimata 1890 dan Lao Sam”.

Ulasan  Buku Berdasarkan Bab 6

Bab 6 tadi merupakan salah satu representative keseluruhan buku ini yang secara garis besar akan menyajikan berbagai latar budaya dalam berbagai karya. Ragam budaya yang tersaji dalam berbagai karya dan di ulas oleh beberapa penulis didalamnya menjadikan buku ini juga cukup unik dan menarik karena dari buku ini kita dapat mengetahui ragam budaya yang ada di berbagai daerah termasuk luar Indonesia. Sebagai referensi bahan bacaan buku ini cukup baik karena bahasanya yang ringan dan mudah dimengerti, juga memiliki alur yang jelas karena setiap penulis yang ada dalam buku ini meruntut berbagai karya dan unsur budaya yang terdapat didalamnya dari awal pendahuluan hingga kesimpulan.

Secara keseluruhan buku ini direkomendasikan bagi mereka yang ingin mengetahui ragam budaya yang terdapat dalam berbagai karya yang ada dan terkait dengan Indonesia. Buku ini memiliki rating 8/10 karena dengan keragamannya dapat membantu pembaca untuk mengenali aspek-aspek budaya dalam berbagai karya seni. Dengan beragamnya tulisan dalam buku ini juga ada baiknya jika diberikan synopsis diawal ataupun kesimpulan di akhir terkait garis besar multicultural yang dibahas dari berbagai tulisan di bab yang ada dalam buku secara keseluruhan agar pembaca juga memiliki pandangan yang sama tentang berbagai budaya yang dibahas dala buku ini.

Baca Juga: Kisruh Royalti Ahmad Dhani dan Once Mekel, Ryan Dmasiv Berikan Tanggapan

Komik Indonesia mampu merepresentasikan berbagai macam identitas budaya yang berbeda, baik itu dari segi agama, etnis, bahasa, adat istiadat, dan lain-lain. Dalam komik Indonesia, berbagai budaya ini seringkali saling berbaur dan saling mempengaruhi satu sama lain, sehingga tercipta sebuah keragaman budaya yang harmonis. Melalui komik, pengarang dan seniman komik Indonesia mampu menyampaikan pesan-pesan tentang pentingnya toleransi, menghargai perbedaan, dan keragaman budaya. Dalam konteks globalisasi dan perkembangan teknologi yang semakin pesat, komik Indonesia dapat menjadi media yang efektif dalam menghadapi tantangan multikulturalisme.