Oleh: Pardumoan
Tapanuli Selatan, MNS-Sipirok banyak ditumbuhi oleh berbagai macam tumbuhan yang mengan dung banyak sekali manfaatnya bagi tubuh manusia, dan salah satu tumbuhan yang daunnya bisa kita bawa di kala kita masuk hutan untuk melakukan pendakian atau ke kebun yang mungkin banyak kita temui berbagai macam binatang berbisa, seperti ular, kalajengking, dan juga sejenis serangga, tawon, maupun laba-laba.
Dan tumbuhan Sipirok ini juga banyak dipakai untuk berbagai jenis gatal-gatal yang menulari anan anak maupun yang dewasa, kaerna mungkin masih banyak saudara-saudara yang belum tau tentang tumbuhan ini.
Baca Juga: Virus Baru! Cacar Monyet Gencarkan Eropa
- Batangnya tumbuhan Sipirok keras, berduri panjang warna hijau daun campur Oren, dan daun kecil memanjang dan tingginya hanya 1 sampai dua meter.
- Karena merasa penasaran MNS Tapsel mencoba menanyakan kepada orang tua kampung yang banyak mengetahui panigoran Siregar, beliau mengatakan memang benar tumbuhan 1000 bisa ini bisa menjadi alternatif pengobatan untuk yang terkena bisa, seperti digigit ular.
- Selain untuk alternatif ular Sipirok juga baik bagi yang digigit tawon dan juga bisa untuk pengobatan berbagai macam penyakit gatal-gatal, ungkap beliau. Baca Juga: Info Sekilas Wabah Pneumonia yang Terkait dengan Virus Corona Baru, Kemungkinan Berasal dari Kelelawar
- MNS Tapsel juga menanyakan bagaimana cara untuk mempergunakan nya? beliau berkata memang ini cara tradisional. Kami percaya karena itulah yang diajarkan nenek moyang kami kepada kami untuk gigitan ular cukup dengan mengambil daunnya dalam bilangan ganjil 1.3.5.7.9. lembar dan daun tersebut cukup digiling atau diremas sampai halus baru ditempelkan ke luka bekas gigitan ular.
- Memang kami tidak tahu apakah tumbuhan ini sudah masuk penelitian laboratorium, atau zat apa yang terkandung di dalamnya, inilah kearifan lokal dari penduduk Tapanuli Selatan
Artikel Terkait
5 Manfaat Mahoni untuk Pengobatan Tubuh
Rahasia Besar! Tanaman Liar Krokot Ampuh untuk Penyakit
Manfaat Rumput Belulang Kerap Dihinggapi Hama
Info Sekilas Wabah Pneumonia yang Terkait dengan Virus Corona Baru, Kemungkinan Berasal dari Kelelawar
Virus Baru! Cacar Monyet Gencarkan Eropa