Lamongan-Unsur kemiskinan disinyalir memaksa seorang mahasiswa NA (20), Desa Windu, Kecamatan Karang Binangun, Kabupaten Lamongan geger. Pemudi yang tercatat sebagai mahasiswa di Universitas di Jember itu ditemukan tewas tergantung di sebuah sajian di pohon mangga di kota setempat menjelang lebaran, Minggu (5/1/2022).
Penemuan tubuh NA yang tampaknya diam mengejutkan penduduk setempat. Korban ditemukan tercekik dalam sarungnya sendiri di dahan pohon di desa setempat menjelang lebaran.
Tidak diketahui saat ini apa yang akan dia lakukan dengan nikat di saat menjelang lebaran itu.
Menurut Kepala Desa Hartono, Minggu (1/5/2022), korban merupakan mahasiswi di Jember. Namun, dia belum kembali ke Jember selama tiga bulan dan hanya duduk di rumah.
Diduga jebakan ekonomi membuat korban lalai, dan mengakhiri hidupnya. "Mungkin dia tertekan karena faktor ekonomi.”
“Ibunya seorang janda yang setiap hari menjual ikan asap, yang dijual di desa bersama saudara perempuan korban," kata Hartono.
Menurut ibunya, korban meminta uang untuk membeli nasi goreng untuk persiapan sahur pertama. Berbekal uang Rp30.000 dari ibunya, korban kemudian keluar rumah dengan menggunakan sepeda motor Honda Beat nomor S 3544 FH menuju toko.
"Tapi sejak berangkat malam ini, korban belum juga pulang sampai pagi," kata Hartono.
Ibu dan adik korban berusaha mencarinya, bahkan sampai ke Pesantren Sunan Darajat Paciran. Karena mendiang dulu bersekolah di pesantren sebagian besar hidupnya untuk menimba ilmu, ia bahkan berhasil mengenyam pendidikan di Jember.
Artikel Terkait
MPC Pemuda Pancasila Lamongan Melaporkan Kerumunan Gebyar Vaksin ke Polres
Lamongan Kini Masuk Golongan PPKM Level 1
Advokat Peradin Datangi Polres Lamongan, Adukan Dua Orang Terkait Pencemaran Nama Baik
Maraknya Galian C Menjadi Bisnis Musiman Di Lamongan
Kegiatan 'VANIK' Vaksin Asik Bersama Polres, Kodim Dan PP Lamongan Di Desa Karangsambigalih Sugio