Mapag Pabaru Sunda di Pendopo Kota Bandung

- Kamis, 27 Juli 2023 | 12:06 WIB
Mapag pabaru sunda di pendopo kota Bandung (Dang Gun Gun Suyansyah)
Mapag pabaru sunda di pendopo kota Bandung (Dang Gun Gun Suyansyah)

Bandung, Nuansasinar.com-Acara yang diadakan di pendopo kota bandung ini mengangkat tema mapag pabaru sunda. Yang diadakan pada tanggal 20 juli 2023 kemarin. Di hadiri oleh beberapa konunitas Kasundaan dan para nonoman sunda. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia raya yang diikuti oleh para undangan yang hadir. Kemudian di lanjutkan dengan rajah yang diiringi oleh kecapi suling.

Sambutan pertama di buka oleh kang Anthony buhun sebagai perwakilan panitia kemudian di lanjutkan oleh kang Dadang Hermawan arthayuda sebagai salah satu sesepuh di komunitas budaya sunda kiwari menerangkan bahwa tahun baru saka sunda atau caka sunda adalah bagian dari menjaga eksistensi dan implementasi dari undang undang pemajuan kebudayaan.

Masih menurut kang Dadang pelaksanaan dari acara tersebut dilaksanakan atas dasar kerjasama antara masyarakat dan komunitas kasundaan, yang seharusnya ini ada campur tangan juga dari pihak pemerintah terkait seperti Gubernur, walikota yang merayakan tahun baru sunda sebagai eksistensi Jawa Barat sebagai bangsa sunda.

Baca Juga: Pengecoran Jalan di Wilayah Desa Ciburial, Sinergitas Musrenbang dan Dewan Fraksi Golkar

Kang dadang yang lebih akrab di panggil mang Dadang mengutarakan bahwa beliau dan komunitas sunda kiwari nya menyelenggarakan acara tahun baru sunda di awali sejak kurun waktu sekitar tahun 2002 yang kebetulan juga di awali di pendopo kota Bandung, dengan spirit hidup adalah udunan kang dadang terus melaksanakan tiap tahunnya secara konsisten sampai acara kemarin yang di laksanakan di pendopo kembali.

Hampir sekitar 6 tahun mang dadang tidak melaksanakan kegiatan tahun baru sunda di karenakan menurut nya masih banyak tokoh tokoh budayawan dan tokoh tokoh kasundaan di kota bandung yang merayakan, dan pada kenyataannya tidak ada yang dengan inisiatif untuk merayakan nya. Pada saat tidak ada pelaksanaan tahun baru sunda yang di prakarsai oleh mang dadang di kota bandung, beliau berkeliling dalam pelaksanaan ke wilayah kabupaten Bandung Sumedang dan lain lain, setekah melakukan diskusi bersama rekan rekan yang ada di wilayah kota bandung kemudian di tentukan lah perayaan tahun baru sunda 1957 ini di pendopo dengan memegang konsep kemandirian. Dengan moto jadi jirim jisim nu mandiri panceg di Galuh Pakuan. Dan apa apa yang menjadi pendukung dalam acara tersebut bersifat gratis atau sukarela.

Mang dadang mengharapkan semoga kedepannya pemerintah jawa barat atau kota bandung agar lebih memperhatikan acara dari pabaru sunda ini, dikarenakan sudah tertulis di dalam undang undang pemajuan kebudayaan. Berbeda dengan di Bali dan di Jogja pemerintah provinsi,kota dan kabupaten nya sangat antusias dan responsif. Pesan dari mang dadang karena kita adalah bagian dari bagsa sunda mari kita melaksanakan acara peringatan pabaru sunda ini di kemudian hari dengan secara bersama sama agar lebih meriah.

Dalam kesempatan ini penjelasan mengenai kalender sunda di buka oleh Kamaludin SH atau yang lebih terkenal dengan sebutan Kamal sasmita dari LBH Galuh pakuan dan PAKSI ( paguyuban advokat Sunda Indonesia ).

Baca Juga: Aliansi Mahasiswa Islam Nusantara Gelar Aksi Damai Melawan Mafia Tanah

Menurut kang kamal penanggalan saka sunda ini melihat dari setiap tanggal 14 terjadi bulan purnama,karenanya sunda mengenal istilah Nyawang bulan opat welas.memulai dari tanggal 1 ( satu ) pada tahun alip hari rabu/rebo pasaran wage atau 1 Aboge dan tanggal 1 aboge ini akan kembali pada tahun pertama.

Kamal juga menjelaskan dalam setiap windu ( 8 tahun ) dan terdapat 4 ( empat ) windu diantaranya " Adi, kuntara, sanggara dan sancaya. Kemudian jumlah 4 windu tersebut dikenal 1 ( satu ) Dawur sama dengan 4 windu sama dengan 32 tahun.satu windu terbagi dalam 8 tahun, yaitu : Alip,He,djim awal,dje,dal,be,wau dan djim ahir.

Tanggal 1 setiap tahun dalam windu ( 8 tahun ) ditentukan dalam singkatan penggabungan tahun, hari dan pasaran.
Diantaranya: 1.alip rebo wage ( aboge ) 2.he ahad pon ( headpon ) 3.Djim awal jumaah pon ( Djimpon ) 4.dje salasa pahing ( djesahing ) 5. Dal saptu legi ( daltugi ) 6 be kemis legi ( bemisgi ) 7. Wau senen kliwon ( waunenwon ) 8. Djim ahad wage ( djimahge ).

Masih menurut kamal satu tahun 12 bulan 1.sura / srawana 2.sapat / Badra 3.Mulud / Asuyi 4.silih mulud / Kartika 5.jumadil awal / margasira 6.jumadil ahir / pasa 7.Rajab/maga 8.rewah / palguna 9.puasa/ setra 10.sawal / wekasa 11. Hapit / yesta 12.rayagung / asadha. Hitungan dalam satu minggu kamal menerangkan bahwa satu minggu 7 hari yaitu: 1.Rebo/budha/rabu 2.kemis/raspti/ Kamis 3.jumaah/sukra/jumat 4.saptu/tumpek/sabtu 5.ahad/radite/ minggu 6.senen/soma/senin 7.salasa/anggara/selasa. Ada juga berlaku 5 pasaran yaitu : 1.wage 2.legi 3.pon 4.kliwon 5.pahing.

Setelah penerangan mengenai kalender atau kala ider sunda acara penutup adalah penampilan seni tradisional Tarawangsa dari Pusaka lembur, tamu undangan pun di ajak untuk menari bersama dengan di iringi oleh Rebab jangkung dan jetreng (*)

Halaman:

Editor: Sandi Ramadani

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Mapag Pabaru Sunda di Pendopo Kota Bandung

Kamis, 27 Juli 2023 | 12:06 WIB

Kisah Hukum Karma Secara Ilmu Sains

Selasa, 13 Juni 2023 | 21:53 WIB

Kitab Suci Kejawen Apa? Ternyata Ini!

Senin, 3 April 2023 | 07:00 WIB

Jadwal Wayang Golek Dadan, Edisi Maret 2023

Senin, 13 Maret 2023 | 06:00 WIB

Terpopuler

X